Thursday 19 March 2015

SARANGHAE

Allah turunkan ujian untuk hambanya kerna Dia rindu untuk mendengar kita merintih kepadanya. True.

Lately aku rasa ujian yang paling terasa adalah ujian ukhwah. Orang kata ukhwah tak payah diperjuangkan, Tapi tak bagi aku. Awalnya segalanya indah bagi kami. Tapi dek karena sesuatu yang berlaku, semua jadi serba tak kena. Dulunya senyum yang terpamer di bibir ikhlas karena rindukannya fillah. Tapi kenapa sekarang semua itu dirasakan dusta? Dirasakan hanya syarat bertemu semata. Kini, amat susah mahu melihat dan merenung jauh ke anak matamu ukhti. Kenapa aku merasakan kejanggalan di setiap tutur kata dan tingkah lakumu ya ukhti fillah. Demi Allah aku cintakan antunna semua. Di setiap waktu kami, kami mencuba untuk menyantuni kalian. Tak pernah lelah mencuba untuk mempertahankan ukhwah kita yang terjalin sekian lama. Ku harapkan kalian juga begitu, Sedih bila merasakan cinta ini hanya bertepuk sebelah tangan.

Ukhti, ana uhibbuki fillah. Indahkan kembali ukhwah kita. Ikhlaskan kembali senyummu. Hiaskan kembali tingkah lakumu. Tetapi aku mengerti, andai tidak bisa di dunia, moga kita ketemu di syurga.

Nukilan hati yang sedang lara. Arghh, Allah redailah jalan kami. Tsabatkan kami. Yakinkanlah kami dengan langkah-langkah kami.

No comments:

Post a Comment